Welcome to My Website

Mengenal Overburning

Diposting oleh Gambar Bangunan Selasa, 01 September 2009 0 komentar


Overburning

Kita sering mendengar istilah “overburning”, namun mungkin masih banyak dari kita yang masih merasa asing, atau malah tidak tahu maksud dari istilah tersebut. Overburning merupakan proses pembakaran keping disc, baik CD maupun DVD, melewati batas kapasitasnya.

Adalah rahasia umum bahwa satu keeping CD (non mini) memiliki dua standar kapasitas, yaitu 650MB (74 menit audio) dan 700MB (80 menit audio). Nah, tiap kali kita membakar CD, kapasitas yang akan dibakar harus pas atau kurang dari kapasitas tampung CD tersebut. Tapi, dengan adanya fungsi overburn, kita bisa membakar sebuah CD di atas kapasitas maksimalnya. Misalnya, Keping CD 700MB, kita bisa memasukkan data sebanyak 720MB, atau 800MB pada jenis disc tertentu. Bahkan kita membuat CD Audio yang berkapasitas 99 menit.

Lead Out pada Disc

Bagaimana bisa sebuah keping disc di-overburn? Banyak produsen disc sengaja melebihkan panjang jalur bakar data pada pinggiran disc mereka. Area ini dinamakan lead out.

Lead out sendiri sebenarnya dibuat untuk memberikan toleransi bagi perangkat pemutar CD Audio untuk membaca bagian depan keeping CD. Tujuannya agar tidak terjadi kekacauan dalam pencarian data. Sebagai informasi, lead out akan membuat blok data digital audio dengan durasi sekitar 90 detik. Data ini tentu saja data silent, yaitu data audio yang diam tak bersuara.

Lalu apa yang diperlukan untuk melakukan overburning pada sebuah CD? Tentunya Anda membutuhkan perangkat CD Writer dan peranti lunak yang pas. Meski begitu, data yang bisa ditulis pada area lead out sangat bervariasi, tergantung merek dari CD tersebut. Secara teoritis, area lead out bisa bisa di-burn hingga 10% total kapasitas kepingnya, namun, pada kenyataannya, area lead out yang bisa dibakar paling hanya sekitar 1 – 5 persen dari total kapasitas keping.

Hampir semua drive CD-ROM bisa membaca data pada lead out. Karena itulah, para pembuat peranti lunak umumnya membuat dan memasarkan peranti mereka dalam disc yang sudah di-overburn. Tujuannya, selain untuk mengurangi biaya produksi, juga untuk mempermudah pembuatan sistem proteksi penyalinan perantinya. Alasannya, akan repot jika mereka harus menyalin ulang proteksi peranti lunak mereka ke CD yang lain.

Perkembangannya

Overburning menggunakan CD Writer, pertama kali dipopulerkan oleh Yamaha. Saat itu, hanya Yamaha yang memiliki sebuah CD Writer berkecapatan 4X yang bisa membakar data sebanyak 660MB pada CD berkapasitas 650MB. Setelah itu, mulailah bermunculan beragam CD Audio dengan durasi putar 75 menit, diikuti dengan kemunculan keping-keping CD berkapasitas 800MB.

Saat ini, CD Writer sudah dilengkapi dengan fasilitas overburn sebagai standar. Bahkan sudah banyak ditemukan keping CD yang mampu dibakar dengan data berdurasi hingga 99 menit.

Gebrakan lain juga dilakukan oleh Sanyo, yang sering membuat chipset untuk CD Writer Plextor. Sanyo menemukan algoritma yang mampu membuat sebuah CD dengan standar kapasitas 700MB untuk diisi data melebihi 1GB. Hebat, kan? Meski begitu, tidak semua CD/DVD ROM, serta pemutar CD Audio/VCD dan DVD yang bisa membaca hasil pembakaran dari CD yang ukurannya terlalu besar ini.

Kalau kita bisa melakukan overburning pada CD, apakah hal yang sama juga bisa dilakukan pada DVD? Tentu saja.

DVD Writer pertama yang bisa dipakai untuk melakukan overburning DVD adalah DVD Writer buatan Plextor. Namun karena drive-nya terlalu mahal, tak banyak orang yang tertarik untuk melakukan overburning pada DVD.

Sebagai informasi, ada seseorang yang dijuluki Quikee, yang berhasil menemukan algoritma yang memungkinkan satu keeping DVD+R yang berkapasitas 4600MB diisi dengan data hingga 4482MB. Algoritma tersebut berhasil ditemukannya pada DVD Writer BenQ seri 1640. Sayangnya, algoritma ini tidak bisa dipakai pada keeping DVD-R. (PCplus, 287)